Jumat, 17 Mei 2013

Mengatur Jadwal Pemberian Susu Pada Bayi

Lima dekade lampau bayi memiliki jadwal khusus untuk minum dan makan yang sangat teratur, tiap 4 jam sekali, karena saat itu diduga keluhan diare yang diderita bayi merupakan akibat dari jadwal minum yang tidak teratur. Namun tenyata hal tersebut tidak beralasan, karena terbukti jika bayi minum tidak teratur maka tidak menimbulkan kasus diare. Berdasarkan penelitian, maka didapatkan hasil bahwa diare disebabkan karena kualitas susu yang diberikan kurang baik.

Beberapa bayi dilahirkan dengan lambung lebih kecil, sehingga hanya dapat diisi sejumlah kecil susu saja. Sehingga, sebelum 4 jam lambung sudah kosong dan dan bayi merasa lapar. Juga bayi-bayi yang tertidur saat menyusu atau bayi-bayi yang mudah terangsang kolik (rasa sakit pada perut), tidak dapat minum banyak. Jika aturan jadwal ketat diberlakukan pada bayi-bayi ini maka sebelum waktu minum mereka sudah menangis keras, bahkan berteriak-teriak karena kelaparan. Hal ini mendatangkan kesulitan bagi orang tua bayi dan bahkan untuk sang bayi sendiri. Kemudian dilakukan percobaan-percobaan yang memberi kebebasan pada orang tua untuk memberi minum pada bayi setiap kali bayi menangis kelaparan. Ternyata, Hasilnya sangat memuaskan! Bayi-bayi yang disusui secara tidak teratur ini akhirnya dapat menyusun jadwal sendiri yang teratur, sesuai dengan kebutuhannya.

Hari-hari pertama, ia bangun 2 - 2 ½ jam sekali sehingga harus diberi minum hampir 10 kali sehari. Ini berlangsung selama 2 minggu pertama. Sesudah itu, ia hanya minum 6-7 kali sehari saja dengan jarak tak teratur.Tetapi sesudah ia berusia 10 minggu, ia mampu mengatur jadwalnya sendiri. Ia minta minum 6 kali sehari saja dengan teratur, yaitu hampir rata-rata 4 jam sekali. Cara ini lazim disebut dengan self demand, bayi mengatur kebutuhan minum dan jadwalnya sendiri. Dengan kesabaran, anda pasti berhasil mengatur jadwal yang teratur dan fleksibel untuk sang bayi.

Bagaimana menentukan jadwal minum bayi?

Faktor utama di sini adalah bayi-bayi mempunyai kecenderungan merasa lapar pada jam-jam tertentu. Seiring dengan bertambah besarnya bayi, selang makannya pun menjadi panjang. Bayi dengan berat badan 2 ½ - 3 kilogram perlu minum 3 jam sekali, sedangkan bayi dengan berat 3 ½ - 4 kg dapat minum 4 jam sekali. Umumnya bayi merasa lapar lagi kira-kira 1 jam sebelum jadwal minumnya, bila ia minum susu botol dan 2 jam jika ia dapat ASI. Mungkin ia terbangun 1 jam lebih dahulu, anda tidak perlu tergesa-gesa memberinya minum. Karena tidak pasti, ia lapar atau tidak. Tapi kalu ia menangis selama 10-15 menit segera berikan ia minum karena pasti ia sedang merasa lapar. Pada bulan-bulan pertama dan kedua, mungkin ia bangun setiap jam 02.00 pagi untuk minum. Petunjuk yang diberikan diatas dapat juga dipakai untuk bayi-bayi yang sering gelisah, enggan minum banyak atau kalau ASI belum mencukupi. Kebiasaan ini dapat hilang pada saat bayi memasuki usia 2-3 bulan. Dari segi nutrisi, bayi dengan berat 4 kg yang mendapat minum di siang hari maka tidak lagi memerlukan minum pada pukul 02.00. Unutk bayi-bayi yang selalu terbangun pada pukul 02.00 sebaiknya mereka dibangunkan sedikit terlambat dari jam 22.00, sehingga mereka tidak bangun pada pukul 02.00. Dan baru keesokan paginya ia diberikan minum lagi.

0 komentar:

Posting Komentar